Gemabisnis.com, JAKARTA – Perum BULOG telah mengusulkan kepada pemerintah untuk membiayai pengadaan beras dan/atau gabah dari dalam negeri yang nantinya akan digunakan untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Untuk tahun 2025 ini Perum BULOG mengusulkan pembiayaan dari APBN sekitar Rp 60 triliun untuk pengadaan dan pengelolaan beras CBP sebanyak 4,7 juta ton.
Direktur Keuangan Perum BULOG Iryanto Hutagaol mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pangan di Kantor Kementerian Koordinator Pangan Rabu (22/1). Menurut Iryanto, dana sebesar Rp 60-an triliun itu akan digunakan untuk mengelola 4,7 juta ton beras CBP termasuk di dalamnya untuk membeli 3 juta ton beras dari dalam negeri, mengelola 1,7 juta ton beras CBP yang kini menjadi stok BULOG serta untuk biaya pengolahan dan perawatan stok.
Selama ini, untuk pengadaan dan pengelolaan stok beras BULOG menggunakan dana pinjaman komersial dari perbankan sehingga perusahaan BUMN itu tetap memiliki resiko usaha dalam pengelolaan stok berasnya. Resiko itu kini dirasakan semakin tinggi dengan adanya penugasan dari pemerintah untuk meningkatkan pembelian beras dan/atau gabah dari dalam negeri untuk memperkuat CBP sedangkan saluran pelepasan stoknya berupa program bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin) yang kemudian diubah namanya menjadi program Beras Sejahtera (Rastra) telah ditiadakan pemerintah sejak beberapa tahun lalu.
CBP kini lebih banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sebelumnya disebut operasi pasar, Bantuan Sosial (Bansos) untuk masyarakat miskin, pemenuhan kebutuhan beras untuk PNS, anggota TNI/POLRI dan untuk bantuan kebencanaan.
Penumpukan stok beras dalam jumlah banyak sebagai beras cadangan pemerintah dalam waktu yang lama akan menimbulkan resiko penurunan kualitas yang salah satunya diakibatkan oleh serangan hama gudang atau infestasi kapang gudang seperti Aspergillus spp, Penicillium spp dan lain-lain.
Sejumlah pihak menilai usulan penggunaan dana APBN untuk pengadaan beras untuk cadangan pemerintah ini akan lebih menjamin keamanan arus kas serta kinerja keuangan Perum BULOG yang dituntut untuk memiliki kinerja keuangan yang baik dan harus tercermin melalui laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan standard akuntasi yang berlaku di Indonesia. (YS)