Gemabisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi COVID-19 yang hingga kini belum usai pada bulan Februari ini Indonesia berhasil memetik surplus perdagangan sebesar US$3,83 miliar, naik drastis dibandingkan surplus perdagangan bulan Januari US$962 juta.
Data Badan Pusat Statistik yang dikeluarkan hari ini menunjukkan bahwa kenaikan surplus perdagangan di bulan Februari terutama disumbangkan oleh kenaikan total nilai ekspor dan penurunan total nilai impor di sisi lain.
Pada bulan Februari 2022 Indonesia berhasil membukukan total nilai ekspor sebesar US$20,46 miliar, naik 6,73% month-to-month dibandingkan US$19,17 miliar pada bulan Januari 2022. Sementara itu, total nilai impornya pada bulan Februari 2022 mengalami penurunan 8,64% month-to-month menjadi US$16,64 miliar dibandingkan US$18,21 miliar pada bulan Januari 2022.
Selama bulan Februari ekspor produk migas mencapai US$990 juta, naik 10,39% month-to-month dibandingkan US$900 juta pada bulan Januari 2022, sedangkan nilai ekspor produk nonmigas mencapai US$19,47 miliar, naik 6,55% month-to-month dibandingkan US$18,27 miliar pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, di sisi impor, nilai impor migas selama bulan Februari 2022 mencapai US$2,90 miliar, naik 30,19% month-to-month dibandingkan US$2.23 miliar pada Januari 2022, sedangkan nilai impor nonmigas Februari 2022 mencapai US$13,74 miliar, turun 14,05% month-to-month dibandingkan US$15,98 miliar pada Januari 2022.
Baik total nilai ekspor maupun impor bulan Februari 2022 mengalami kenaikan cukup signifikan, yaitu masing-masing 34,14% dan 25,43% yean-on-year jika dibandingkan dengan total nilai ekspor dan impor pada bulan yang sama tahun 2021. Pada bulan Februari 2021 total nilai ekspor mencapai US$15,26 miliar sedangkan total nilai impornya US$13,27 miliar.
Secara kumulatif pada periode Januari-Februari 2022 Indonesia berhasil membukukan surplus perdagangan sebesar US$4,79 miliar, naik 21.3% dibandingkan US$3,95 miliar pada periode yang sama tahun 2021. (YS)