PERTAMA, judul ini adalah sebuah intuisi pikiran karena segala sesuatu kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk tujuan pemupukan aset umumnya disebut kegiatan industri. Selama ini kita kenal industri pengolahan, tapi kita juga mengenal industri jasa, industri hiburan, industri budaya, industri pariwisata, industri keuangan bahkan kegiatan pendidikan dan kesehatan telah menjadi sebuah industri.Kita yakini ketika yang seperti itu disebut sebagai wealth industry karena bidang – bidang usaha yang ditekuni telah makin nyata menjadi penyumbang PDB,, dan devisa hasil ekspor yang cukup besar di negeri ini.
KEDUA, semuanya itu adalah fakta dan realita yang hidup di tengah masyarakat di seluruh dunia. Sebab itu, kita mendapatkan satu diskursus bahwa proses kapitalisasi aset di bidang apa saja adalah disebut sebagai kegiatan industri. Dan karena itu pula, semuanya yang sudah kita sebut sebagai industri tersebut, sepektrumnya menjadi luas. Dalam hubungan ini penulis menyebutnya sebagai ” WEALTH INDUSTRY”. Makna yang sederhana berarti sebuah kegiatan industri yang dikembangkan dan tumbuh untuk memupuk kekayaan atau untuk meningkatkan pendapatan nasional, dan pendapatan per kapita.
Wealth Industry berarti bisa dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Please welcome kita kembangkan wealth industry di negeri ini yang portofolio industri dan bisnisnya memilki ruang lingkup begitu luas. Tugas.kita adalah memilih sektor yang tepat karena pada akhirnya ketika diframing dalam satu policy, isinya adalah pilihan – pilihan sebagai prioritas. Kenapa.demikian?. Satu jawabannya karena policy adalah soal alokasi dan distribusi sumber daya.
KETIGA, wealth industry berarti sebagai ikhtiyar sebuah bangsa dan negara membangun kekayaannya untuk meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran , dan kualitas kehidupannya. Kita berarti harus menggunakan pendekatan strategis yang komprehensif untuk membangun kekayaan tersebut. Pendekatan strategis tidak akan pernah lepas dari dimensi politik,ekonomi dan budaya. Wealth industry akan bersinggungan dengan persoalan kemanusiaan, nilai – nilai, dan kesejahteraan. Pendidikan dan pembelajaan menjadi bagian inti dari pembangunan Wealth Industry. Demokrasi politik, dan demokrasi ekonomi menjadi bagian fondamental untuk meningkatkan partisipasi masyarakat luas dalam setiap prosesnya.
Pikiran ini perlu disampaikan karena membangun kekayaan nasional memang dibutuhkan oleh semua negara yang merdeka dan berdaulat. Wealth industry butuh karya-karya besar dari berbagai industri yang tumbuh. Karya-karya besar itu kemudian harus dipasarkan melalui pendekatan strategis untuk memasarkan keunggulan bangsa.
KEEMPAT, keunggulan bangsa itu muncul dari berbagai output wealth industry yang bergerak di sektor manufaktur dan di sektor jasa-jasa yang sudah dijelaskan sebelumnya. Satu syarat bahwa karya besar itu harus dapat diterima oleh masyarakat internasional secara. luas. Salah satu contoh adalah industri berbasis K-POP, dan drakor yang dikapitalisasi oleh Korea Selatan sebagai salah satu industri unggulan .
Wealth industry sebagai pembentuk PDB dan cadangan devisa Korsel telah terdiversifikasi makin luas, termasuk industri pariwisatanya. Unique value sebagai basis keunggulan selalu menjadi bagian yang dikedepankan untuk menarik peminatnya di seluruh dunia yang menjadi target pasar. GDP Korsel tahun 2021 menurut IMF jika dibandingkan dengan Indonesia boleh dikata tidak terlalu berbeda tajam, yaitu US$ 1,9 triliun (korsel), dan US$ 1,2 triliun (Indonesia). Namun cadangan devisa Korsel telah mencapai sekitar US$ 464 miliar, sementara cadev Indonesia baru sekitar US$ 135 miliar.
KELIMA, wealth industry dalam perspektif ekonomi inklusif menjadi bertemu jodoh. Alasannya karena paradigma wealth industry harus memberi ruang tumbuh yang seluas-luasnya bagi masyarakat menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi bangsa. Dengan demikian konsep dasar wealth industry ini secara teknokratik dapat dipandang sebagai bagian dari proses kapitalisasi aset, baik berupa tangible asset, maupun intangible asset. Sebagai modal dasar, kedua aset tersebut kita miliki dan harus dimobilisasi sebagai mesin penggerak wealth industry penghasil barang dan jasa di dalam negeri.
KEENAM, jika kita fokus ke isu ekonomi yang sekarang menarik perhatian dunia, yaitu pangan dan energi, maka sesungguhnya Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama wealth industry pada dua sektor tersebut.
Indonesia adalah sumber komoditas penting di dunia, dan memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang terbesar di dunia. Di luar itu, kita juga memiliki stock kekayaan intelektual yang memadai sebagai intangible asset yang harus dikapitalisasi. Wealth industriy yang lain adalah industri pariwisata dan Industri budaya, termasuk industri hiburan yang potensinya dapat dieksploitasi sebagai pembentuk GDP dan cadangan devisa yang menjanjikan. Dengan demikian, paling tidak, Indonesia mempunyai prospek yang besar untuk mengembangkan wealth industry yang berbasis manufaktur tertentu , pangan, energi baru terbarukan, industri pariwisata, dan Industri budaya termasuk industri hiburan, dan karya intelektual yang dihasilkan oleh komunitas STEAM ( SECIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING,ART, DAN MATHEMATIC).
Sektor – sektor tersebut yang harus menyumbang PDB ekonomi dan penghasil devisa terbesar bagi Indonesia. Keberhasilan dari pengembangan wealth industry harus didukung oleh wealth management yang baik, meliputi manajemen keuangan dan investasi, manajemen aset dan liabilitas , asuransi, perpajakan, manajemen pemasaran,manajemen devisa, dan manajemen risiko serta manajemen kebijakan publik.
Wealth industry adalah kerangka kerja konseptual, dan wealth management pada dasarnya adalah kerangka kerja operasional. Keduanya berada dalam satu tatanan policy makro dan mikro, yang dapat kita sebut sebagai STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEKAYAAN SEBUAH BANGSA. Yang bersifat makro (konseptual) menjadi tanggung jawab pusat, dan yang bersifat mikro (operasional) menjadi tanggung jawab daerah.