Gemabisnis.com, JAKARTA – Yayasan Ikan Koi Indonesia (YIKI) tahun ini kembali akan menggelar rangkaian kontes dan lelang ikan Koi diantara para dealers yang dikenl dengan “Indonesian Japan Koi Dealers (IJKD) – Keeping Contest (KC) 2024”. Kegiatan tersebut akan digelar pada bulan Juni (tanggal 10-16) dan Juli (tanggal 1-8) 2024 dengan mengangkat tema ‘the Battlefield of Us’ dan diikuti dengan penjurian pada pada 13 Februari 2025 dan ditutup dengan acara penganugerahan penghargaan pemenang pada 14 Februari 2025.
Di sela-sela jumpa pers dalam rangka Launching IJKD KC 2024 di Jakarta, Selasa (28/5), Ketua Pelaksana IJKD KC 2024 Albertus Rinanto (Anto Jawir) yang juga menjadi pengurus YIKI mengatakan IJKD 2024 merupakan rangkaian penyelenggaraan dari event-event sebelumnya yang digelar setiap tahun dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya.
Seperti pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, tutur Anto, event tersebut ditujukan untuk tetap mempertahankan persahabatan di antara Indonesia dan Jepang sebagai negara yang sama-sama melestarikan ikan Koi sebagai hobi, dan juga sebagai ajang kompetisi (persaingan) para dealers secara ‘fair’ dalam menampilkan ikan koi berkualitas terbaik.
Lebih lanjut Anto menjelaskan latar belakang penyelenggaraan IJKD adalah agar menjadi wadah pengikat kebersamaan antar sesama Dealer Koi Impor Jepang yang ada di Indonesia, dan menjadi ajang bagi para dealer untuk menunjukkan koleksi-koleksi ikan koi terbaiknya, untuk diikutsertakan dalam acara IJKD KC agar para end user juga mampu menentukan pilihan dari para dealer saat memutuskan ‘meminang” Koi pilihan mereka.
Perjalanan IJKD Keeping Contest dimulai pada tahun 2022, yang diawali dengan munculnya kebutuhan agar para dealer mampu berkompetisi melalui proses penawaran lelang, sehingga pada masa itu dilakukan kontes yang diikuti oleh para dealer dari seluruh Indonesia. Proses kompetisi ini berjalan cukup alot karena berlangsung hampir selama 11 bulan pelaksanaan.
IJKD Keeping Contest merupakan satu kontes pelelangan ikan Koi yang khusus diselenggarakan setiap satu tahun sekali, dan merupakan kontes pelelangan yang “berbeda” secara spesifik dengan kontes Koi sejenis lainnya, karena ikan yang dilelang akan mengikuti proses keeping contest (lomba memelihara) ikan koi oleh masing-masing pembeli. Adapun hasil keeping (pemeliharaan) tersebut akan dinilai pada saat penjurian di bulan Februari 2025.
Menurut Anto, melalui IJKD 2024 ini sebanyak 22 dealer akan berkompetisi dan diharapkan akan terpilih Koi-Koi berkualitas terbaik, terutama juga karena yang dikompetisikan dalam Liga ini adalah Koi kualitas impor dari Jepang, jenis Gosanke (Kohaku, Taisho Sanshoku, Showa Sanshoku).
Para pehobi Koi diharapkan mampu memperoleh Koi yang muncul sebagai para pemenang kompetisi sehingga tantangan yang dihadapi akan cukup besar. Hal ini membuka kesempatan bagi para penghobi ikan Koi, sehingga mereka dapat belajar memelihara ikan Koi, termasuk nantinya juga akan ada insentif berupa uang pembinaan yang nilainya sangat menarik.
Presiden KOI Owner Indonesia Society (KOI’S) Slamet Kurniawan menyampaikan apresiasinya dan menyambut baik kegiatan yang didukung oleh pihak Kedutaan Besar Jepang di Jakarta ini. Sebagai organisasi yang mewadahi para penggemar (hobi) ikan Koi secara inklusif, lembaga ini menampung para anggotanya dari Sabang sampai Merauke.
“Itu sebabnya kami mendukung sepenuhnya pelaksanaan Indonesian Japan Koi Dealer Keeping Contest ini. Pada akhinya para end user mampu memperoleh KOI berkualitas melalui proses lelang kompetitif yang fair dan sesuai harapan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) Santoso mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Dirinya menyampaikan harapannya agar dari kompetisi para dealer ini nantinya dihasilkan lelang Koi unggulan yang mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu menampilkan “Duta Koi” baik di pasar dalam negeri maupun di tingkat internasional.
Dalam industri pengembangan ikan Koi secara umum, liga kontes IJKD berperan penting sebagai salah satu indikator kualitas ikan koi yang baik. Di antara negara-negara ASEAN, penyelenggaraan kontes ikan Koi justru di Indonesia adalah yang paling sering dilakukan, sehingga hampir setiap pekan, kontes ikan Koi rutin diadakan di banyak daerah di Indonesia.
Faisal, perwakilan dealer dari Onelito KOI menuturkan, dari ajang tersebut diharapkan muncul potensi masing-masing dealer yang mampu menampilkan Koi-Koi unggulan, dan merupakan hasil pilihan secara obyektif dan fair, sehingga para penggemar Koi juga akan cukup puas dan bangga dalam menentukan pilihan Koi terbaik mereka.
Kompetisi Keeping Contest
Dalam kontes yang akan berlangsung selama beberapa bulan ini, diperebutkan hadiah tertinggi senilai + Rp 150 juta yang akan diberikan kepada pemegang penghargaan tertinggi, untuk jenis Koi yang memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditentukan dalam proses penjurian oleh para juri bertaraf internasional.
Dalam proses kompetisi Keeping Contest terdapat hal yang cukup menarik, dimana nantinya pada kompetisi tersebut para dealer akan berupaya keras untuk memperebutkan peringkat terbaiknya. Untuk itu berdasarkan hasil kompetisi, apabila hasilnya mereka menempati 5 urutan terbawah, maka seperti pada pelaksanaan kompetisi liga sepakbola, posisi mereka akan terdegradasi dan tidak dapat ikut kompetisi di event tahun selanjutnya.
“Dengan adanya persaingan antar dealer, maka otomatis para dealer akan menampilkan ikan-ikan KOI terbaiknya untuk dilelang sebagai peserta IJKD KC, agar dealer tersebut memperoleh peringkat terbaik dan posisinya juga dipandang lebih prestisius. Masing-masing dealer dapat menampilkan empat ekor Koi andalannya,” jelas Anto.
Adapun rekor tertinggi harga ikan koi yang pernah tercipta melalui ajang IJDC yaitu lelang Koi secara online yang mencapai Rp 258 juta. (YS)