Gemabisnis.com, JAKARTA
Indonesia mengekspor lebih dari 91.544 kl biodiesel berbasis minyak kelapa sawit pada tahun 2021, melonjak 229,6% dibandingkan 27.774 kl pada tahun 2020, demikian data yang dikeluarkan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) yang diperoleh Gemabisnis.com hari ini.
Walaupun mengalami lonjakan ekspor selama tahun 2021, volume ekspor biodiesel Indonesia masih jauh di bawah volume ekspor sebelum pandemi. Data APROBI menunjukkan bahwa pada tahun 2019 volume ekspor biodiesel Indonesia mencapai 1.319.428 kl.
Bahkan, pada tahun 2018 ekspor biodiesel Indonesia sempat mencapai angka tertinggi sebesar 1.802.926 kl setelah mengalami penurunan tajam selama tiga tahun sebelumnya menyusul kebijakan Uni Eropa dan Amerika Serikat yang menerapkan kebijakan pembatasan impor biodiesel berbasis sawit.
Pada tahun 2017 ekspor biodiesel Indonesia hanya mencapai 187.349 kl, turun dari 476.938 kl pada tahun 2016 dan 328.573 kl pada tahun 2015. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 ekspor biodiesel Indonesia selalu di atas 1,4 juta kl.
Beberapa perusahaan biodiesel yang melakukan ekspor selama tahun 2021 diantaranya adalah PT Ciliandra Perkasa, PT BEST, PT Musim Mas, PT Sinarmas Bio Energy, PT LDC Indonesia, PT Tunas Baru Lampung, dan PT Wilmar Bioenergi Indonesia.
Menurut data APROBI, produksi biodiesel selama tahun 2021 mencapai 8.979.523 kl, naik dibandingkan 8.591.368 kl tahun 2020. Sedangkan, distribusi biodiesel di dalam negeri mencapai 8.438.550 kl selama tahun 2021, naik tipis dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 8.426.153 kl. (YS)