Gemabisnis.com, JAKARTA–Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menegaskan posisinya untuk mendukung terwujudnya situasi industri yang kondusif dan berdiri di atas semua kepentingan industri makanan dan minuman (Mamin).
“GAPMMI tidak memihak suatu sektor industri tertentu dan mendiskreditkan sektor industri lain,” tegas Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman dalam pernyataan persnya, Jumat (16/12/2022).
Penegasan Adhi itu dilontarkan untuk menanggapi beredarnya secara luas artikel di berbagai media yang menulis pernyataan Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman terkait situasi industri khususnya menyangkut isu cemaran EG – DEG pada produk makanan dan minuman serta penggunaan bahan dasar Polycarbonate (PC) dan PET pada kemasan galon yang memposisikan GAPMMI menyudutkan suatu jenis kemasan AMDK tertentu dan mendukung penuh satu jenis kemasan yang lain.
Dalam kesempatan itu, Adhi juga menegaskan bahwa GAPMMI akan senantiasa memberikan masukan kepada pemerintah sebagai salah satu “stakeholder utama” sebelum peraturan dibuat atau diundangkan sebagai aspirasi industri yang terdampak. Dimana GAPMMI percaya bahwa BPOM telah melakukan analisa berbasis risiko dengan menggunakan kajian ilmiah.
“GAPMMI menyerahkan kepada pemerintah untuk memutuskan berdasarkan skala prioritas dan memberikan dukungan terbaiknya,” ucapnya.
Selanjutnya, apabila telah menjadi peraturan, maka GAPMMI akan mengimbau kepada semua anggotanya agar mematuhi semua peraturan tersebut sebagai pemenuhan atas peraturan tersebut. Selain itu, GAPMMI menyerahkan keputusan bisnis ke masing-masing perusahaan untuk mengkaji yang terbaik untuk keberlanjutan usaha, yang penting memenuhi ketentuan pemerintah dan standar keamanan.
“Demikian pernyataan pers ini kami buat dengan bertujuan untuk memberikan klarifikasi atas pemberitaan di media yang memberi kesan bahwa GAPMMI memihak dan mendiskreditkan industri tertentu,” katanya.
GAPMMI mengimbau semua pihak untuk terus berusaha mewujudkan situasi industri yang kondusif agar mampu bersama-sama mendukung pemerintah mewujudkan kebangkitan pembangunan ekonomi Indonesia yang kita cintai.(IK)