Gemabisnis.com, JAKARTA – Gempabumi Tektonik dengan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat pada pukul 10.00 WIB hari ini, Rabu (16/03) namun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempabumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno mengatakan episenter gempabumi tersebut terletak pada koordinat 7,94° LS ; 106,94° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 Km arah Selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman 64 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Menurut Bambang, gempabumi dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu dan Cianjur dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah). Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Lebak Selatan, Cilegon dan Sukabumi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu ), daerah Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok dan Serang dengan skala intensitas II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Bambang menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarkat diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah. (YS)