Gemabisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU) telah berhasil menyelesaikan perundingan pertama perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) yang berlangsung pada 3-5 April 2023 di Jakarta, demikian siaran pers Kementerian Perdagangan yang diterima redaksi Gemabisnis.com, Rabu (5/4).
Dalam perundingan yang dikenal dengan sebutan IEAEU-FTA itu, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha selaku ketua negosiator Indonesia, sedangkan delegasi EAEU dipimpin Head of Division for Special Issues in Trade Regulation, Trade Policy Department Anton Tsetsinovskiy sebagai ketua negosiator EAEU.
“EAEU merupakan mitra dagang nontradisional Indonesia yang memiliki potensi besar. Dengan total populasi sebesar 183 juta jiwa dan nilai produk domestik bruto mencapai US$2,04 triliun, EAEU dapat menjadi hub produk-produk Indonesia di kawasan Asia Tengah dan Eropa Timur. Oleh sebab itu, perundingan IEAEU–FTA berperan penting sebagai pembuka jalan dan peluang bagi perdagangan yang lebih luas antara pelaku bisnis Indonesia dan EAEU,” ungkap Johni.
EAEU adalah pakta ekonomi yang beranggotakan lima negara, yaitu Rusia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Armenia. Pakta ekonomi itu dibentuk pada 29 Mei 2014 dan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2015.
Perundingan IEAEU-FTA diluncurkan secara resmi oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission Andrey Slepnev pada 5 Desember 2022. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launch of the Negotiation on Free Trade Agreement between the Eurasian Economic Union and the Republic of Indonesia secara daring.
Perundingan IEAEU–FTA mencakup 11 Kelompok Kerja (Working Group), yaitu perdagangan barang; perdagangan digital; ketentuan legal dan isu institusional; pengamanan perdagangan; ketentuan asal barang; prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan; hambatan teknis perdagangan; kerja sama; pengamanan perdagangan; sanitasi dan fitosanitasi; serta hak kekayaan intelektual. Pada perundingan putaran pertama ini, negosiator kedua negara fokus bertukar pandangan terkait kebijakan nasional dan memahami posisi masing-masing negara atas isu runding secara umum.
“Setelah tiga hari berjalan, saya dan ketua delegasi EAEU berpandangan bahwa perundingan telah berjalan dengan produktif. Hal ini tentunya menjadi awal yang sangat baik dan penting untuk menjaga momentum positif perundingan. Kami optimistis dapat menyelesaikan perundingan sesuai target yaitu pada 2024,” kata Johni.
Pada 2022 total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai US$4,35 miliar atau tumbuh 30,66% dibanding 2021 yang sebesar US$3,33 miliar. Ekspor Indonesia tercatat sebesar US$1,50 miliar. Sementara itu, impor Indonesia dari EAEU tercatat sebesar US$2,86 miliar. Komoditas ekspor andalan Indonesia ke EAEU pada 2022 adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, bagian mesin, karet alam, dan kopi. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari EAEU yaitu pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara, dan paduan fero. (YS)