Gemabisnis.com, MADINAH – Jamaah haji asal Aljazair mengharapkan pemerintah Mesir kembali membuka wilayahnya bagi para jamaah haji dari negara-negara Muslim di kawasan Afrika Utara yang ingin melakukan perjalanan haji lewat darat.
Fethi, panggilan akrab salah seorang jamaah haji asal Aljazair menuturkan kepada wartawan Gemabisnis.com Yayat Supriatna dalam perbincangan ringan usai shalat subuh di masjid Nabawi, Madinah (Rabu, 19/7) mengatakan sudah bertahun-tahun lamanya kantor imigrasi pemerintah Mesir tidak memberi kesempatan para jamaah haji dari negara-negara Muslim Afrika Utara seperti Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya yang berada di sebelah barat Mesir untuk melintasi wilayah Mesir via darat ke arah timur via Semenanjung Sinai menuju Saudi Arabia.
Menurut Fethi, untuk menuju Saudi Arabia jamaah haji Aljazair yang melakukan perjalanan darat harus melintasi tiga negara Afrika Utara yaitu Tunisia, Libya dan Mesir via Semenanjung Sinai. Dua negara Afrika Utara yaitu Tunisia dan Libya sangat kooperatif dengan membuka wilayah mereka bagi para jamaah Aljazair, namun Mesir sudah bertahun-tahun lamanya sangat tidak kooperatif, padahal sebelumnya banyak jamaah haji Aljazair bisa melakukan perjalanan haji via darat melalui Mesir.
“Jika opsi jalan darat ini dibuka pemerintah Mesir maka kami jamaah haji Aljazair bisa menghemat dana sangat signifikan karena perjalanan darat jauh lebih murah ketimbang perjalanan udara,” jelas Fethi.
Sebagai perbandingan, lanjut Fethi, perjalanan haji via udara dari Aljazair ke Saudi Arabia membutuhkan dana sekitar US$6.000/orang sudah termasuk biaya akomodasi dan makan selama di Saudi Arabia. Perjalanan udara dari Aljazair ke Saudi Arabia via udara ditempuh selama lima jam 30 menit.
Sementara itu, tambah Fethi, perjalanan darat dari Aljazair ke Saudi Arabia ditempuh selama beberapa hari dengan total biaya haji yang dibutuhkan jauh lebih hemat/rendah dari US$6.000/orang (tanpa menyebutkan jumlahnya—Red.) sehingga diharapkan lebih banyak lagi warga Aljazair yang bisa menunaikan ibadah haji.
Karena itu, Fethi bersama warga Aljazair lainnya sangat berharap agar pemerintah Mesir bisa lebih bijaksana dengan membuka kembali wilayahnya bagi para jamaah haji dari negara tetangga di kawasan Afrika Utara yang ingin melakukan perjalanan haji via darat dengan melintasi wilayahnya. (YS)