Gemabisnis.com, JAKARTA – Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara (Sumut) untuk pengapalan Januari 2023 naik signifikan 11,7% menjadi 29,585 ton month-on-month (MoM) dibandingkan Desember 2022. Kenaikan ini belum mampu mencapai rata-rata normal ekspor bulanan sekitar 38.000-40.000 ton.
Sekretaris Harian Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumut, Edy Irwansyah mengatakan secara year-on-year (YoY) untuk periode satu tahun terakhir (Februari 2022-Januari 2023) ekspor karet Sumut mengalami kenaikan sebesar 8,96% menjadi 347,124 ton dibandingkan periode Februari 2021-Januari 2022.
Menurut Edy, peningkatan volume ekspor karet Sumut pada Januari 2023 terutama didorong oleh membaiknya permintaan dari negara-negara konsumen utama untuk meningkatkan stok.
Dilihat dari negara tujuan ekspor, lanjut Edy, terdapat perubahan posisi urutan pertama tujuan ekspor karet Sumut. Biasanya Jepang selalu menempati urutan pertama. Pada pengapalan Januari 2023, Amerika Serikat (AS) menempati urutan pertama. Posisi ini disebabkan adanya peningkatan permintaan dari AS.
Ekspor karet Sumut di bulan Januari 2023 ditujukan ke 28 negara. Adapun 5 besar negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah : 1) AS (31,6%), 2) Jepang (25,2%), 3) China (9,5%), 4) Brazil (4,9%), dan 5) Turki (4,4%).
Edy mengharapkan pengapalan ekspor bulan Februari 2023 semakin membaik seiring dengan mulai berangsur membaiknya harga dan permintaan. Namun, peningkatan permintaan diperkirakan tidak terlalu baik karena produksi dari kebun karet yang ada di Sumatera Utara sebagian masih dalam fase gugur daun sehingga produksinya rendah.
Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 20 Januari sebesar US$139,3 sen/kg atau naik US$0,3 sen dibandingkan harga rata-rata Januari. (YS)