Gemabisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Kohler Manufacturing Indonesia yang telah merealisasikan investasinya sebesar Rp14,5 triliun di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas terpasang hingga 1 juta unit untuk produk keramik saniter, antara lain berupa toilet, wastafel, dan urinal.
Siaran pers Kementerian Perindusrtian menyebutkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, Senin (15/8) mengatakan Kohler adalah brand global yang ikonik dan pemerintah Indonesia bangga melihat perusahaan ini bisa memperluas operasional manufakturnya di Indonesia.
Investasi perusahaan tersebut, kata Menperin, akan membawa bisnis terkemuka untuk sektor industri di tanah air, sehingga membuka ratusan lapangan pekerjaan yang baik ke lanskap manufaktur yang tumbuh pesat di kawasan ini.
Menurut Menperin, sejak Januari 2022 realisasi produksi PT Kohler Manufacturing Indonesia telah menembus 239.000 unit. Perusahaan asal Amerika Serikat ini memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 429 orang, dan akan menyerap lebih dari 1.000 pekerja setelah kapasitas produksi berjalan penuh.
Menperin mengatakan potensi industri keramik saniter di Indonesia saat ini didukung oleh 10 perusahaan yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Utilisasi produksi keramik saniter nasional sepanjang tahun 2015 sampai 2018 cenderung stabil di angka 89%. Namun demikian, pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap penurunan utilisasi menjadi 59% pada tahun 2019 – 2020, dikarenakan berkurangnya permintaan dan pelambatan ekonomi global. Namun mulai tahun 2021, utilisasi kembali naik mencapai 62%.
Sementara itu, kinerja ekspor keramik saniter nasional pada semester I tahun 2022 juga menunjukkan kenaikan sebesar 8,97% dibandingkan dengan semester I-2021. “Penjualan produk-produk PT Kohler Manufacturing Indonesia sebesar 90% akan ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor, antara lain ke Amerika Serikat dan negara-negara Asia Pasifik,” tutur Menperin Agus.
Kemenperin bertekad untuk terus menjaga dan melindungi keberlangsungan iklim usaha, termasuk bagi sektor industri keramik. Tercatat selama semester I-2022, terdapat empat realisasi investasi di sektor industri keramik, yang meliputi tiga di antaranya berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Batang, Mojokerto dengan total investasi sebesar Rp3,2 triliun, sedangkan yang keempat adalah investasi PT Kohler Manufacturing Indonesia.
Menurut Menperin, kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri keramik saniter di Indonesia, di antaranya pemberian insentif tax allowance dan fasilitas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$6/MMBTU. PT Kohler Manufacturing Indonesia saat ini tercatat sebagai penerima HGBT dengan alokasi sebesar 0,07 BBTUD.
President dan CEO Kohler Co. David Kohler menyampaikan, Peresmian pabrik kitchen and bath pertama Kohler di Indonesia ini menandai komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung perekonomian Indonesia. “Pabrik ini merupakan fasilitas manufaktur pertama kami di Indonesia, sehingga melengkapi lebih dari 50 lokasi manufaktur di seluruh dunia,” ujarnya.
Menurut David, Indonesia adalah pasar strategis bagi Kohler. “Pendirian dan operasional pabrik baru kami di Indonesia merupakan sebuah tonggak pencapaian bagi Kohler yang sudah hadir di negara ini selama 35 tahun. Kami berharap bisa terus melayani para pelanggan melalui investasi dan distribusi khusus di Indonesia,” paparnya. (YS)