Gemabisnis.com, JAKARTA – Nilai ekspor produk besi dan baja serta minyak kelapa sawit Indonesia mengalami kenaikan siginifikan selama bulan Agustus 2022, namun di sisi lain nilai ekspor batubara mengalami penurunan, demikian data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Kamis (15/9)
Menurut data BPS tersebut, ekspor besi dan baja di bulan Agustus mencapai US$2,3 miliar, naik signifikan sebesar 27,8% dari US$1,8 miliar pada bulan Juli 2022. Kenaikan nilai ekspor tersebut terutama dipicu oleh kenaikan volume yang pada bulan Agustus mencapai 1,35 juta ton, naik dari sekitar 1 juta ton pada bulan Juli 2022. Dengan demikian walaupun harganya di pasar dunia sedikit menurun namun karena volumenya meningkat nilai ekspornya pun tetap mengalami kenaikan.
Masih menurut data BPS, nilai ekspor minyak kelapa sawit selama bulan Agustus 2022 mencapai US$3,7 miliar naik signifikan dari US$2,8 miliar pada bulan Juli 2022, atau naik sekitar 32,1% month-to-month. Kenaikan nilai ekspor minyak kelapa sawit juga dipicu oleh kenaikan volume ekspor mengingat harganya cenderung terus menurun sejak pemerintah Indonesia mencabut larangan ekspor sementara pada bulan Mei 2022 lalu. Pada bulan Agustus 2022 volume ekspor minyak kelapa sawit mencapai 3,6 juta ton, melonjak dari hanya sekitar 2 juta ton pada bulan Juli 2022.
Sementara itu, nilai ekspor batubara mengalami penurunan dari US$4,9 miliar pada bulan Juli 2022 menjadi US$4,4 miliar pada bulan Agustus 2022 akibat penurunan dalam volume ekspor maupun harga di pasar dunia. Volume ekspor batubara selama bulan Agustus 2022 mencapai 32,8 juta ton turun dari sekitar 34 juta ton pada bulan Juli 2022, sedangkan harganya turun menjadi US$290/ton pada bulan Agustus 2022 dari sekitar US$320/ton pada bulan Juli 2022. (YS)