Gemabisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian memberikan apresiasi kepada peternak lokal Boyolali yang tergabung dalam Desa Korporasi Sapi (DKS) yang kini siap menyuplai ratusan ekor sapi untuk kebutuhan pasar di Jabodetabek.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah yang melakukan kunjungan ke peternakan di Boyolali Jawa Tengah pada Jumat (11/3).
“Kami sangat senang dan bangga, peternak yang tergabung dalam Desa Korporasi sapi ini mampu mensuplai 300 ekor sapi untuk kebutuhan di sentra konsumen,” kata Nasrullah.
Selama dua hari Nasrullah mengunjungi peternakan di Jawa Timur dan Jawa Tengah bersama Bapanas, PT. Berdikari, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) dan JAPPDI (Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia) untuk memantau langsung ketersediaan sapi lokal dalam memenuhi kebutuhan bulan Ramadhan dan Lebaran nanti.
Jawa Tengah merupakan sentra ternak sapi potong terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur dengan populasi sebanyak 1,8 juta ekor. Berikutnya Sulawesi Selatan 1,4 juta ekor, Nusa Tenggara Barat 1,3 juta ekor, dan Nusa Tenggara Timur 1,2 juta ekor. Nasrullah optimis peternak Jawa Tengah mampu mensuplai kebutuhan sapi di wilayah sentra konsumen, terutama Jabodetabek dan Bandung Raya.
“Kita di sini bisa melihat, sapi-sapi kita ada, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan panik kekurangan daging sapi,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Berdikari, Harry Warganegara mengatakan pembelian sapi milik peternak merupakan bentuk amanat untuk menjalankan program-program pemerintah dalam penyediaan kebutuhan dan ketahanan pangan nasional.
“Kami di sini juga menjajaki untuk kerjasama dengan peternak yang tergabung dalam Desa Korporasi Sapi untuk program jangka panjang, dalam rangka pengembangan supply chain dari peternak ke konsumen tidak hanya untuk persiapan HBKN saja” terangnya.
Desa Korporasi Sapi (DKS) merupakan program Kementerian Pertanian yang mengkonsolidasikan kelompok perternak/gabungan kelompok peternak dalam satu kelembagaan, dengan sistem pemeliharaan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Ketua Kelompok Peternak Koperasi Lembu Subur Rukun Tentrem, Abdullah Waluyo, mengatakan sudah waktunya peternak bisa mengakses ke konsumen, sehingga keuntungan bisa dinikmati oleh peternak dan harga terjangkau bisa dirasakan oleh konsumen. “Melalui program Kementan, Desa Korporasi Sapi (DKS) ini, pengembangan usaha peternakan sapi kami menjadi lebih maju dan lebih terkonsolidasi dalam satu kelembagaan,” ungkap Abdullah.
Waluyo berterimakasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan program DKS di desanya, demikian juga kepada PT. Berdikari yang telah membeli sapi sekitar 300 ekor dari kelompoknya dengan harga Rp.47.500/kg.
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak kuatir terkait ketersediaan dan harga daging karena harga daging tetap stabil dan stok ternak sapi mencukupi. (YS)