• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Sabtu, Mei 17, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
No Result
View All Result

Structural Adjustment Program (SAP), Setitik Catatan Kaki

Oleh : Fauzi Aziz, Pemerhati Ekonomi dan Industri

Admin by Admin
Desember 26, 2022
0
Market Share, Income And Profit Menjadi Alat Ketahanan Industri

FOTO : Pribadi

0
SHARES
434
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Dalam mengatasi krisis ekonomi,  Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) memberikan bantuan berupa Program Penyesuaian Struktural (Structural Adjustment Program/SAP), kepada negara-negara anggota.

Untuk bisa mendapatkan pinjaman itu, IMF dan Bank Dunia menerapkan sejumlah persyaratan, di antaranya mengarahkan negara peminjam berorientasi pada pasar bebas. Selain SAP yang diterapkan IMF dan Bank Dunia, ada juga SAP lainnya. Apa saja SAP itu dan model mana yang cocok diterapkan Indonesia dalam kondisi ekonomi sekarang ini?

PERTAMA, SAP bagi yang mengikuti perjalanan panjang peran dan fungsi IMF dan Bank Dunia dalam membantu penyelamatan ekonomi negara – negara berkembang yang terdampak krisis adalah “jualannya”.  Program kedua lembaga Bretton Word tersebut, selama ini kita kenal sebagai Washington Concensus. Intinya adalah liberalisasi dan deregulasi sektor ekonomi. Arahnya agar ekonomi negara-negara berkembang semakin berorientasi pasar bebas

BacaJuga

Sungguh Beruntung Mereka yang Ada di Arafah Saat Itu

Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

KEDUA, harapannya adalah agar kegiatan ekonomi negara-negara berkembang yang difasilitasi SAP dapat berfokus pada kegiatan produksi dan perdagangan supaya ekonominya tumbuh. Dari sisi kebijakan fiskal, SAP bertujuan untuk mengurangi ketidakseimbangan fiskal negara peminjam dalam jangka pendek dan menengah,dan menyiapkan ekonomi nasional untuk pertumbuhan jangka panjang. Dari perspektif pinjaman, maka area bantuan diberikan dalam dua kerangka kerja besar, yakni dalam rangka pemulihan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi.

KETIGA, itulah SAP dari kacamata IMF dan Bank Dunia. Pertanyaannya apakah ada SAP versi lain. Tentu ada, yaitu SAP versi national interest yang mestinya bisa berbeda dengan konsep yang dibranding sebagai Washington Concensus .SAP itu sendiri sebenarnya konsep yang universal karena mempunyai arah dan tujuan untuk memperbaiki keadaan perekonomian agar makin efisien.

Jika mengikuti konsep Adam Smith berarti harus mengurangi sebanyak mungkin campur tangan pemerintah dalam ekonomi. SAP pada dasarnya bentuk policy respon yang dirancang untuk memperbaiki kinerja perekonomian agar lebih kompetitif menghadapi persaingan. Dari sisi kebutuhan berarti bahwa SAP bisa diinisiasi sendiri oleh suatu negara dengan tujuan tidak hanya sekedar guna mencapai efisiensi yang tinggi,tapi juga mempunyai tujuan lain sesuai arah politik ekonominya.

KEEMPAT, sebagai tambahan informasi dapat dicatat bahwa SAP yang dibranding sebagai Washington Concensus pada dasarnnya terdapat “hidden agenda”, agar negara – negara berkembang yang mendapatkan dana talangan dapat mengembalikan pinjaman yang diperoleh dari IMF, WB, atau lembaga keuangan internasional lain. Sampai ada yang berpendapat bahwa dana bailout sejatinya lebih memberikan jaminan perlindungan kepada para kreditor luar negeri. SAP yang terbranding Washington Concensus sesungguhnya lebih mendorong agar negara-negara debitor mendapatkan status invesment grade dengan tujuan supaya mereka mempunyai kemampuan bayar yang tinggi atas pinjaman yang diterimanya.

KELIMA, pertanyaannya adalah SAP yang bagaimana jika kita di negeri ini akan melakukannya. Satu jawaban yang pasti adalah SAP yang dapat menjawab perubahan zaman. Salah satu sebagai contoh adalah  SAP untuk menstimulasi progam transformasi ekonomi yang memungkinkan output ekonomi dapat menghasilkan barang dan jasa bernilai tambah tinggi. Tidak hanya itu bahwa SAP juga harus bisa menurunkan problem high cost economy yang hingga kini dirasakan masih menjadi beban bagi dunia usaha maupun masyarakat.Menarik sebagai contoh data yang diungkap oleh kepala BKF, Kemenkeu bahwa perbankan nasional menghadapi problem efisiensi intermediasi yang rendah Akibatnya suku bunga tinggi yang berkontribusi pada ekonomi biaya tinggi.

Suku bunga dalam negeri rata-rata 8,59%,lebih tinggi dari rata-rata Asean, yaitu 3-5%. Sisi lain juga dijelaskan bahwa aset perbankan hanya 59,5% dari PDB. Nisbah ini paling rendah di Asean. Malaysia sudah mencapai 198,6% dari PDB. Filipina 99,2%Singapura 572,1%,dan Thailand 146,6%%. Di luar itu, kita juga masih mencatat bahwa biaya logistik di Indonesia sekitar 23% dari PDB. Malaysia 13%,Thailand sekitar 13%,Singapura 8%,dan Vietnam 15%.Sumber data dari Logistic Performance Index, WB yang dirilis tahun 2018.

KEENAM,jika kita fokus pada SAP di negeri ini, maka progam jangka pendek dan menengah yang harus dilakukan adalah progam – progam. penyesuaian structural yang dapat memberikan kontribusi terhadap upaya menekan high cost economy. SAP yang lain adalah agar Indonesia dapat membangun cabang – cabang produksi barang dan jasa yang dapat diekspor dengan tujuan untuk menciptakan surplus neraca transaksi berjalan yang sejak tahun 2011 mengalami defisit.

Neraca transaksi berjalan menjadi fondasi yang sangat penting bagi stabilitas nilai tukar mata uang. Artinya stabilitas nilai tukar mata bisa terjaga jika kita mampu membuat surplus neraca transaksi berjalan berkelanjutan. SAP yang lain sangat penting perlu dilakukan adalah Re-Inventing Goverment. Ini penting agar bisa berkontribusi terhadap upaya menekan high cost economy.

Pada akhirnya kita membutuhkan SAP. yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan stabilisasi ekonomi, serta peningkatan kesejahteraan rakyat dengan alokasi sumber daya yang efisien. Bersyukur, dalam situasi sulit, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5%, tapi prihatin jika pertumbuhan itu harus dibayar mahal karena ICOR Indonesia masih nangkring di angka 6. Rasio ini mencerminkan seberapa besar tambahan investasi yang.dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan PDB. Semakin rendah ICORnya menjadi indikator makin tinggi efisiensi investasinya. Sebaliknya semakin tinggi ICORnya pertanda bahwa investasi yang dilakukan makin tidak efisien.

LPEM UI pernah melakukan kajian bahwa ICOR Indonesia tahun 2014-2018 rata – rata 5,88. Jika ini.masih dianggap sebagai problem ekonomi yang bersifat struktural , maka Indonesia memang harus memiliki Progam Penyesuaian Struktural yang dituangkan dalam satu master plan , baik yang bersifat sektoral maupun yang sifatnya lintas sektor dan lintas wilayah. SAP bukan progam bongkar pasang, tapi memang harus bersifat struktural yang konten dan konteksnya terukur dan akuntabel.

Tags: Ekonomi IndonesiaFauzi Azizmodel SAPpasar bebaspinjaman IMF dan Bank DuniaSAP
Previous Post

Akademisi IPB: Bulog Gagal Serap Gabah Petani Akibatkan Harga Beras Naik, Solusinya Impor

Next Post

Dubes Rusia Optimis Perdagangan Bilateral Rusia-Indonesia Capai US$5 Miliar Tahun 2023

Admin

Admin

Related Posts

Suasana pemberian makanan jemaah haji dengan petugas kesehatan, dokter dan kepala regu rombongan Kloter 53 Jakarta
Opini

Sungguh Beruntung Mereka yang Ada di Arafah Saat Itu

by Admin
Juni 19, 2024
0

Gema bisnis. com, Mekkah Al  Mukarumah - Puncak kegiatan ibadah haji 2024 telah berlalu ketika jutaan jemaah haji dari semua...

Read more
Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

Mei 28, 2024
Policy Hidup Di Rumah Tangga Politik

Industrialisasi For Policy Dialogue

Februari 5, 2024
Adopsi Bioteknologi Dorong Kesejahteraan Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Adopsi Bioteknologi Dorong Kesejahteraan Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Februari 2, 2024
Policy Hidup Di Rumah Tangga Politik

Globalisasi Investasi, Industri, Perdagangan, dan Distribusi Global Value Added

Januari 22, 2024
Next Post
Dubes Rusia Optimis Perdagangan Bilateral Rusia-Indonesia Capai US$5 Miliar Tahun 2023

Dubes Rusia Optimis Perdagangan Bilateral Rusia-Indonesia Capai US$5 Miliar Tahun 2023

BERITA TERBARU

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Mei 8, 2025
Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Mei 6, 2025
Pemerintah Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Februari US$188,38/Ton

Pemerintah Tetapkan HBA Periode Pertama Mei 2025

Mei 5, 2025
Dukung Perluasan Pasar, Kemenperin Pacu IKM Furnitur Ekspansi ke Timur Tengah

Dukung Perluasan Pasar, Kemenperin Pacu IKM Furnitur Ekspansi ke Timur Tengah

Mei 4, 2025
Ukraina Upayakan Pembukaan Kembali Fasilitas Transit Biji-bijian melalui Polandia pasca Larangan Impor

FAO: Harga Bahan Pangan Dunia Naik di Bulan April

Mei 4, 2025
BPDPKS Kini Juga Tangani Kakao dan Kelapa

LG Keluar Konsorsium Baterai EV, Target dan Jadwal Pengurangan Emisi Karbon Tidak Terpengaruh

April 24, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa

Gemabisnis.com adalah sebuah paltform informasi, investasi dan data yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis, khususnya pasar komoditi di Indonesia dan global.

Follow Us

Kategori Populer

  • Bursa Komoditi
  • Ekbis
  • Energi & Pertambangan
  • Hortikultura
  • Hot News
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Manufaktur
  • Opini
  • Pangan
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Profil
  • Umum
  • Uncategorized
  • Wisata

Berita Terbaru

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Mei 8, 2025
Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Mei 6, 2025
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Manufaktur
  • Opini
  • Umum
  • Ekbis
  • Profil

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com