Gemabisnis.com, JAKARTA–Pemerintah Malaysia akan berupaya menimbun stok ayam sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengamankan pasokan domestik dan mengendalikan kenaikan harga pangan, di tengah larangan ekspor unggas.
Negara Asia Tenggara, yang memasok ayam hidup terutama ke negara tetangga Singapura dan Thailand, pada 1 Juni telah menghentikan ekspor ayam sampai produksi dan harga stabil, tanda terbaru dari meningkatnya kekurangan pangan global.
Harga ayam di Malaysia, salah satu sumber protein termurah, telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir setelah kekurangan pakan global yang diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina yang mengganggu produksi.
“Pemerintah telah sepakat untuk “menetapkan metode penerapan stok ayam” yang efektif segera,” kata Menteri Pertanian dan Industri Makanan Ronald Kiandee dalam sebuah pernyataan, yang dikutip straitstimes.com, Kamis (09/06/2022).
Dia tidak merinci bagaimana pemerintah akan mengelola pasokan ayam dalam negeri.
Pemerintah Kuala Lumpur juga akan menyederhanakan prosedur impor kedelai, gandum, jagung serta pakan ternak nabati dan hewani, dan akan menetapkan “jalur prioritas” untuk mempercepat impor hingga pasokan ayam stabil, katanya.
Pakan ayam biasanya terdiri dari biji-bijian dan kacang kedelai, yang diimpor Malaysia.
Ronald mengatakan, pemerintah juga akan menerapkan langkah-langkah untuk membantu produsen makanan dan operator pabrik pakan menurunkan biaya produksi, termasuk meninjau tarif listrik, dan akan memberikan pengecualian khusus kepada peternak unggas untuk merekrut pekerja migran di tengah kekurangan tenaga kerja.
“Pasokan ayam Malaysia, yang menurun pada Februari, diperkirakan akan stabil mulai Juni,” tambahnya. (NF)