PERTAMA, inflasi menurut bahasanya orang pasar ditandai oleh naiknya harga barang dan jasa pada umumnya. Dalam hukum pasar, inflasi bisa terjadi bila keseimbangan antara demand supply terganggu. Umumnya terjadi dimana permintaan barang dan jasa lebih tinggi daripada penawarannya.
KEDUA, ketika ketidakpastian menjadi kepastian itu sendiri, inflasi kapan saja bisa terjadi. Dalam kondisi demikian, stabilitas ekonomi terganggu yang dampaknya dapat menghambat pertumbuhan dan kesejahteraan.
Inflasi menjadi salah satu faktor yang menimbulkan aktivitas ekonomi menjadi berbiaya tinggi. Ekonomi yang tumbuh akan menjadi boros dalam menggunakan sumber daya akibat ekonomi berbiaya tinggi. Karena itu, hampir semua negara sangat menaruh perhatian atas tingginya inflasi karena demand agregat akan turun. Daya saing juga akan tertekan akibat ekonominya berbiaya tinggi. Pengeluaran konsumsi, investasi, dan ekspor mengalami tekanan untuk tumbuh.
KETIGA, tanggapan secara pribadi tentang inflasi adalah sebuah fenomena ekonomi yang baik – baik saja. Tidak ada masalah dengan inflasi jika tingkat kesejahteraan masyarakat rata-rata tinggi atau sepanjang tingkat daya beli masyarakat tinggi yang berarti masih mampu mengcover faktor kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi di pasar. Di sisi lain, inflasi menjadi pertanda bahwa sesungguhnya aktivitas ekonomi berjalan, bahkan berputar dengan kecepatan tinggi. Menjadi masalah jika ketika kemudian menimbulkan overheating yang bisa menjadi bola liar jika tidak dikontrol.
KEEMPAT, bagaimana dengan deflasi? Konsep dasar deflasi adalah sebuah fenomena ekonomi yang dicirikan bahwa harga barang dan jasa pada umumnya turun. Apa ini menjadi pertanda baik? Jawabnya bisa ya bisa juga tidak.
Deflasi dapat dipandang bahwa mekanisme pasar mampu melakukan kontrol mandiri atas inflasi menuju deflasi. Bisa menjadi faktor yang tidak baik karena deflasi menjadi sebuah fakta bahwa aktivitas ekonomi laju perputarannya rendah. Daya beli masyarakat rendah dan jika tidak ada tindakan koreksi dari pasar atau ada tindakan penyelamatan yang dilakukan pemerintah, maka deflasi juga menjadi ancaman serius terjadinya kebangkrutan massal.
KELIMA, inflasi maupun deflasi adalah fenomena biasa dalam sistem ekonomi pasar. Menjadi masalah jika keduanya akhirnya bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi, stabilitas ekonomi, dan menghambat kesejahteraan masyarakat.
Inflasi yang menjurus overheating harus diatasi. Instrumen yang biasa dipakai adalah menaikkan suku bunga acuan. Ketika deflasi, pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi agar aktivitas ekonomi kembali bergairah. Dalil umumnya kemudian memberikan perspektif bahwa aktivitas ekonomi seperti kegiatan investasi, industri dan perdagangan selalu membutuhkan tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar mata uang yang stabil. Sementara ketika deflasi yang terjadi dan mengakibatkan kegiatan innestasi, industri, dan perdagangan turun dan melambat harus diberikan stimulus ekonomi.
Diskursus yang dapat kita petik, maka kebijakan makro ekonomi agar bisa berfungsi sebagai penjaga pasar yang efektif selalu ada momen turun gunung, yaitu saat ekonomi overheating, dan di saat ekonomi mengalami pelambatan. Tindakan semacam itu biasa disebut sebagai tindakan yang bersifat contracyclical. Dilakukan untuk mengatasi masalah, dan harus dicegah agar tidak menimbulkan masalah baru yang tambah ruwet. Karena itu, policy semacam itu pada dasarnya bersifat kondisional.