Gemabisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) membawa delegasi perusahaan calon investor TH Group asal Vietnam untuk meninjau lokasi lahan investasi di Kabupaten Poso, SUlawesi Tengah. Perusahaan asal Vietnam itu berencana untuk berinvestasi di sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan investasi tersebut berbentuk pembangunan industri sapi perah, dan indusri pengolahan susu guna mendukung presiden RI Jokowi dan program minum susu dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Investornya, alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden Terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini,” terang Mentan Amran saat meninjau lahan investasi di Napu, Poso, Rabu (25/9) seperti dikutip siaran pers Kementan hari ini.
Peninjauan lapangan di lokasi lahan investasi itu merupakan tindak lanjut kesepakatan kerjasama yang dicapai dari hasil lawatan Mentan Amran beberapa waktu lalu ke Vietnam.
“Ini (investor) merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu, kalau investasinya lancar, tiga sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton,” tutur Amran.
Sementara itu, Indonesia diketahui selama ini masih harus mengimpor produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton untuk memenuhi kebutuhan susu di pasar dalam negerinya. “Ini artinya kita akan dapat memenuhi setengah dari kebutuhan impor setiap tahunnya melalui investasi perusahaan Vietnam ini,” tegasnya.
Mentan Amran berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Sehingga perlu dilakukan akselerasi agar investor ini tidak pindah ke negara lain.
“Kepada masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zealand, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik,” pintanya.
Mentan Amran kembali menegaskan, tujuan dari investasi ini adalah untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi menyebutkan, investasi perusahaan Vietnam untuk membangun Indonesia emas yang dicita-citakan, bergantung kepada lahan yang dipersiapkan.
“Lahan yang available ada sekitar 6.000 ha, kemudian bisa diperluas menjadi 60.000 ha. Bahkan bisa diperluas menjadi 100.000 ha. Dengan 100.000 ha dapat memproduksi 1,8 juta ton dengan nilai investasi mendekati US$1 miliar,” katanya.
Camat Lore Timur, Poso, Ferdianto Tarakolo, menyambut baik gagasan investasi serta mendukung program tersebut ke depannya sekaligus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian.
“Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat, dan Bapak Menteri Pertanian untuk mengunjungi wilayah kami yang mempunyai potensi untuk pengembangan sapi perah, dengan langkah awal menggunakan lahan HPL. Sebagai pemerintah daerah dan mewakili masyarakat kami merespon positif akan rencana ini karena akan membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki gizi,” pungkasnya. (YS)
