Gemabisnis, JAKARTA, – Berbekal sebagai perusahaan konstruksi yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di dunia konstruksi Indonesia, telah menggarap berbagai pekerjaan konstruksi dengan potensi SDM berkualitas yang ahli dalam pengerjaan jalan tol, serta didukung peralatan yang mumpuni untuk pengerjaannya, Direksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) memutuskan faktor-faktor tersebut, menjadi kekuatan dan keyakinan perseroan berperan serta dalam pengembangan bisnis sebagai investor proyek jalan tol di Jakarta.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 akhir bulan Juni lalu, Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) Heru Firdausi Syarif mengatakan hal tersebut sebagai salah satu agenda RUPST, yang berupa paparan direksi soal rencana investasi pada proyek pengerjaan jalan tol, ujarnya didampingi Arvin Jahja Tjahjana saat memaparkan hasil RUPS kepada media di Jakarta, Rabu petang (27/6).
Dalam kesempatan tersebut, Heru juga mengemukakan, guna memenuhi standar akuntansi yang berlaku terkait Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2023 di bulan April, maka perseroan melakukan koreksi pada perubahan laporan keuangan.
“Kami menyampaikan nilai persediaan naik dari sebelumnya Rp20.675.056.988,00 menjadi Rp26.103.384.894,00, yang disebabkan ada penggunaan material yang sudah keluar dari gudang persediaan, namun menjadi beban kontrak. Tetapi penggunaan material tersebut belum ada progress-nya di lapangan,” papar Heru.
Demikian juga pencatatan uang muka pengadaan material sebagai beban kontrak naik dari sebelumnya Rp29.731.357.676,00 menjadi Rp34.651.334.769,00. Kenaikan ini karena pencatatan uang muka pengadaan material sebagai beban kontrak, sehingga berdampak pada meningkatnya laba perseroan.
Heru menjelaskan salah satu parameter kenaikan ini terjadi karena pekerjaan yang dikerjakan oleh perseroan saat ini didominasi proyek pengerjaan infrastruktur (jalan tol). Didukung dengan peralatan berat yang sebagian besar milik sendiri dan sudah dikuasainya, sumber material dapat membuat perseroan melakukan efisiensi pada biaya pekerjaan.
Hal yang Wajar
Sejalan dengan hal tersebut Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan secara tertulis mengemukakan, langkah yang dilakukan oleh jajaran manajemen DGIK adalah hal yang wajar dalam penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
“Kami melihat aksi korporasi yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi pada laporan keuangan akibat penyesuaian stok (persediaan) bahan material dengan aplikasi pemakaian bahan tersebut pada struktur bangunan, termasuk gedung dan sarana infrastruktur lain termasuk jalan raya dan jembatan, adalah hal yang wajar. “
Perubahan komposisi laporan keuangan yang sifatnya merupakan laporan publik dari penyesuaian antara stok (persediaan) dengan penggunaannya di lapangan dapat menjadi beban, atau susut karena masa pakai bahkan sebaliknya menjadi laba apabila masuk dalam perhitungan akuntansi barang yang dialihkan penggunaannya, papar Alfred.
Agenda RUPST lainnya berisi persetujuan dan pengesahan atas laporan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, serta penetapan susunan Dewan Pengurus Perseroan.
Perubahan Jajaran Direksi
Heru juga menambahkan pada RUPS Tahunan ini ada dua agenda pada rapat sebagai tonggak awal rencana besar yang disiapkan perseroan, yaitu perubahan susunan direksi perseroan guna memperkuat dan mendukung strategi baru perseroan, serta pengungkapan rencana investasi pada proyek jalan tol.
“Dengan telah dipaparkannya rencana investasi tersebut kepada para pemegang saham, selanjutnya perseroan akan mempersiapkan hal-hal administrasi dan teknis lainnya sesuai dengan Peraturan dan UU yang berlaku, dan akan diinformasikan kembali pada RUPS Luar Biasa yang akan segera kami gelar kembali,” papar Heru.
Sesuai agenda RUPS Tahunan DGIK, para pemegang menyetujui dengan suara bulat susunan Dewan Komisaris dan Direksi saat ini menjadi Komisaris Utama Hendro Martowardojo; Ade Rahardja selaku Komisaris Independen; Ganda Kusuma selaku Komisaris; Heru Firdausi Syarif selaku Direktur Utama; Arvin Jahja Tjahjana selaku Direktur; Hudik Pramono selaku Direktur; serta Rizaldi Limpas selaku Direktur.
DGIKPT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) adalah salah satu perusahaan konstruksi swasta nasional terbesar di Indonesia. Sejumlah proyek yang telah dikerjakan NKE antara lain adalah Grand Indonesia Complex, Gedung Bursa Efek Indonesia, Mixed Use Project Holland Village, Gedung Perkantoran World Capital Tower, Apartemen Casa Domaine di Jakarta, Hotel Kempinski Bali, Bandara Internasional Syamsudin Noor di Kalimantan Selatan, Gedung Universitas Mulawarman di Samarinda, Jalan Simpang Rampa Poriaha di Sumatera Utara, serta pengaman pantai di Sumatera dan Jawa. (NM)