PERTAMA, yang tidak mungkin kini menjadi mungkin dan menjadi sebuah kenyataan yang mewujud dalam tatanan yang bersifat virtual. Wow, luar biasa, inilah wolak walike zaman telah menjadi keniscayaan karena perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Mekanisme kerja dan mekanisme pasar akan bergerak bebas hambatan karena tidak ada campur tangan pemerintahpemerintah dalam siklus bisnis virtual. Transformasi seperti kata judul opini ini adalah The New Way dalam dunia maya di abad ini telah lahir. Dan The New way tersebut adalah “metaverse”.
KEDUA, ada dua kehidupan secara de facto akan kita lalui yaitu kehidupan nyata dan kehidupan maya. Dalam alam metaverse tidak ada sistem politik,sistem ekonomi maupun sistem budaya. Pada alam metaverse ada aset yang bisa dikapitalisasi dan di – valuasi. Pada alam metaverse ada taman, ada hutan, ada properti,ada tempat hiburan dan sebagainya. Pendek kata di alam metaverse, kita bisa bertransaksi melakukan aksi profit taking sepuas hati. Anda bisa untung, bisa juga bisa buntung kalau nggak faham ilmunya.
Satu hal kita bisa berinvestasi di alam metaverse. Di situ tidak ada bank sentral dan bank- bank komersial, tidak ada OJK. Pendek kata, secara virtual di alam metaverse bisa terjadi seperti yang berlangsung di dunia nyata., Dengan narasi sederhana kita bisa katakan bahwa alam metaverse bisa menjadi semacam “kawasan ekonomi khusus” yang inklusif secara virtual meskipun jika mau masuk harus daftar .
Teori Adam Smith muncul lagi dalam versi virtual yaitu ekonomi pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. Dan invisible handnya siapa? Mau tahu? Oke, dia adalah king maker dari abad ke abad, yaitu kapitalisme.
KETIGA, bagaimana persepsi kita tentang alam metaverse. Yang pasti ia adalah keniscayaan yang harus kita terima sebagai karya peradaban modern di abad ini Ia menjadi the New way dalam sistem kapitalisme global.
Dan alam metaverse ini pengendali utamanya adalah kapitalisme yang kini menjelma di facebook dan lain-lain. Pemupukan aset akan terjadi di kalangan mereka dalam jumlah hampir tidak terbatas. “Kawasan ekonomi khusus”metaverse ini mengelola aset global, di mana jika anda masuk menjadi pemain ,secara real time anda bisa tahu berapa triliun US$ criptocurrency yang berputar dalam sekedipan mata di kawasan itu.
Trading dan investasi di kawasan metaverse berjalan mengikuti mekanisme pasar murni. Semua berjalan sesuai permintaan dan penawaran. Sistem kapitalisme menjadi pengendali utama, atau pemain tunggal yang menentukan. Dolar, tuan, euro, rupiah dan lainnya tidak laku disitu karena semua transaksi dilakukan dengan criptocurrency.
KEEMPAT, hal yang penulis bahas tersebut adalah satu titik api kecil yang penulis fahami sebagai perspektif subyektif. Mungkin amatannya bisa salah, tapi radar akal sehat menangkap sinyal bahwa alam metaverse akan menjadi ladang berburu cuan pada saatnya. Beberapa info yang bertaburan di sosial media ada catatan menarik, yakni : 1) dimasa mendatang, metaverse dapat mengubah cara untuk menghasilkan uang. Membeli atau berinteraksi dengan teman crito, mengubah cara orang di seluruh dunia menghasilkan kekayaan. 2) Temuan modern mengalami pertumbuhan ekspansional yang hampir tidak terkendali, dan sejumlah uang berpindah tangan dalam tempo sekejab dan jumlahnya besar. 3) Seniman, dan para start-up company diakui sebagai cikal bakal generasi modern. Metaverse tiba-tiba menjadi populer dalam inovasi, dan setiap investor ingin memanfaatkannya. 3) Jika itu terdengar menarik, kita tidak akan terkejut bahwa investor akan berinvestasi secara ekstensif di “ruang angkasa”
KELIMA, catatan berikutnya adalah bahwa secara ekonomi pasar akan terjadi persaingan ketat di pasar modal, pasar keuangan di dunia nyata dengan yang beroperasi di dunia maya. Dolar bisa kesedot kedalam cripto, karena bagaimanapun awal untuk membeli cripto harus dibayar dengan US$. Jika terjadi ledakan pasar, maka boleh jadi mata uang lokal akan ditukar dengan US$ lebih dahulu untuk bisa membeli cripto.
Jika situasi semacam itu terjadi maka mata uang lokal akan mengalami pelemahan yang tajam. US$ harus menghadapi persaingan yang tajam dari uang cripto, dan boleh jadi bisa limbung. Dalam satu pemberitaan yang pernah dirilis oleh CNBC Indonesia, pimpinan Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan bahwa bitcoin cs, adalah lebih pada bentuk aset spekulatif pengganti emas dibandingkan US$.
Lebih lanjut Powell mengatakan bahwa mata uang cripto sangat mudah berubah. Bitcoin cs juga dinilai tidak stabil, dan tidak menyimpan nilai yang berguna. Juga dikatakan bahwa AS tidak akan terburu-buru untuk menghadirkan pesaing cripto currency berupa Central Bank Digital Currency di dalam negeri. Masih mikir-mikir posisinya kurang lebihnya.
KEENAM, di pasar keuangan dan pasar modal di dunia nyata, kita sebut saja ” pasar tradisional” masih baik- baik saja, meskipun riak-riak gejolak yang muncul masih bisa diintervensi oleh otoritas moneter dan fiskal di setiap negara.
Kelak jika pasar uang dan pasar modal di alam metaverse mulai bergerak dengan capitalasasi pasar yang sangat ekspansional dan perkembangannya menjadi ancaman “pasar tradisional”, maka sentimen negatifnya ” belum tentu ” bisa di intersepsi oleh pihak Otoritas di setiap negara.
Situasi buruk bisa terjadi , paling tidak ancamannya bisa sangat serius. Aksi profit taking, spekulasi bahkan manipulasi keuangan dan aktivitas pencucian uang akan makin marak dipasar virtual metaverse yang cenderung unregulated, bekerja tunduk pada mekanisme pasar murni yang sangat liberal.
Boleh jadi di “pasar tradisional” tadi berpotensi terjadi pengeringan likuiditas akibat mata uang tradisionalnya banyak dibelikan mata uang cripto. TIdak heran jika negara sebesar China melarang bisnis cripto, dikuti India dan lainnya. Indonesia membolehkan dan transaksinya dilakukan di bursa komoditi.
Yang pasti, kecerdasan intelektual dan spiritual manusia tak dapat tergantikan oleh kecerdasan buatan, sehingga setiap ancaman terhadap peradaban selalu bisa diintersepsi. Risiko selalu cenderung bisa dimitigasi oleh kekuatan kecerdasan manusia yang original sebagai anugerah Tuhan penguasa tunggal dan pengatur kehidupan di muka bumi. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Ada aksi ada reaksi, inilah duniawi yang kita hadapi sekarang. Kita bisa hidup di dua alam karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi., yaitu hidup di dunia maya , dan di dunia nyata. Di akhir hayat kita akan hidup di alam kubur dalam kesendirian, kesunyian dan kegelapan. Inilah self reflection. Be ready to learn, to pray from anybody, anywhere, anytime agar kita bisa mengikuti perkembangan zaman dalam kedamaian.